Manajemen Kepeariwisataan
1.
PENDAHULUAN
Dalam mengartikan kepariwisataan ialah suatu hal
mengenai pariwisata yang mana maksud dari pariwisata secara umum merupakan perjalan
seseorang atau sekelompok orang dari suatu tempat ke tempat lain baik dalam
kota, luar kota maupun luar negara dalam beberapa waktu atau bersifat sementara,
dengan tujuan untuk menikmati perjalanan dan mengunjungi tempat yang dituju.
Kepariwisataan memberikan fungsi baik untuk
pelestarian adat dan budaya suatu daerah, dengan hal ini pemerintah mengupayakan
program agar dapat berjalan sesuai fungsinya, untuk itu menitik beratkan unsur
penting pada objek wisata dan daya tarik pengungjung atau dapat disebut
wisatawan.
Objek wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam
yang memiliki sumber daya alam yang telah dibangun dan dikembangkan sehingga
memiliki daya tarik yang ditujukan sebagi tempat wisata. Untuk mendapatkan
manfaat dan kepuasan dari objek wisata maka perlu diperhatikan;objek atau hal
apa dan pelayanan seperti apa guna daya tarik wisatawan.Objek yang dimaksud
dalam pariwisata yaitu sarana dan prasarana, untuk pelayanan yang baik perlu
diperhatikannya beberapa sapta pesona pada suatu tempat wisata.
Untuk menjadikan kepariwisataan ini terprogram, maka
terbentuk kelompok-kelompok perusahaan yang mengatur dan menyediakan hal-hal
yang dibutuhkan dalam kepariwisataa; objek wisata mapun jasa atau pelayanan
wisata, terbentuknya kelompok perusahaan ini disebut industi pariwisata.
Adanya industi pariwisata maka akan diperlukan
pengaturan atau manage
kepariwisataan, untuk itu tulisan ini akan membahas hal-hal yang mengenai
Manajemen Kepariwisataan yang mana akan menjelaskan secara umum perencanaan dan
pengelolaan, serta pemasaran dengan promosi dan publikasi dalam me-manage
kepariwisataan sesuai landasan teori yang ada.
1.1.Tujuan Penulis
Mengetahui perencanaan
dan pengelolaan, pemasaran dengan promosi dan publikasi, serta pasaran dalam
me-manage kepariwisataan sesuai landasan teori yang ada.
1.2. Batasan Tulisan
Penulis hanya membahas
perencanaan dan pengelolaan, pemasaran dengan promosi dan publikasi, serta
pasarannya dalam me-manage kepariwisataan sesuai landasan teori yang ada.
1.
LANDASAN TEORI
2.1.Definisi
Pariwisata
Menurut Prof. K. Krapt, dan Prof. Hunziker (Yoeti,
1996 : 112) bahwa pariwisata meupakan keseluruhan dari gejala-gejala yang
ditimbulkan dari perjalanan dan pendiaman orang asing serta penyediaan tempa
tinggal sementara menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang
bersifat sementara.
Menurut Mr. Herman V. Schulard (Yoeti, 1996 : 114)
bahwa pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan
perekonomian secara langsung berhubungan dengan masuknya orang asing melalui
lalu lintas di suatu negara tertentu, kota dan daerah.
Dari kedua sumber parah ahli mengenai pariwisata
dapat disimpulkan secara umum bahwa pariwisata merupakan perjalan seseorang
atau sekelompok orang ke suatu tempat ke tempat lain baik dalam kota, luar kota
maupun luar negara dalam beberapa waktu atau bersifat sementara, dengan tujuan
untuk menikmati perjalanan dan mengunjungi tempat yang dituju.
2.2. Objek dan Daya
Tarik Wisata
Menurut SK Mamparpostel No. KM 98 PW. 102 MPPT – 87,
bahwa yang dimaksud dengan objek wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam
yang memiliki sumber daya alam yang dibangun dan dikembangkan sehingga
mempunyai daya tarik yang diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.
Menurut UU No.9 tahun 1990 Bab III Pasal IV mengenai
kepariwisataan menjelaskan perbedaan objek dengan daya tarik wisata ialah:
1.
Objek dan daya
tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta
flora dan fauna, seperti: pemandngan alam, panorama indah, hutan rimba dengan
tumbuhan hutan tropis serta binatang-binatang langka.
2.
Objek dan dya
tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud musium, peninggalan purbakala,
peninggalan sejarah, seni budaya, pertanian (wisata agro), wista tirta (air),
wisata pertualangan, taman rekreasi, dan tempat liburan lainnya.
3.
Sasaran wisata
minta khusus, seperti: berburu, mendaki gunung, gua, industri, dan kerajinan,
tempat perbelanjaa, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat-tempat
ziarah, dan lain-lain.
4.
Pariwisata
merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan
objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
Dari informasi di atas, objek dan daya tarik wisata
sangat erat hubungannya dan kedua hal ini yang akan mempengaruhi manfaat dan
kepuasan wisatawan.
2.3.Perencanaan dan
Pengelolaan Pariwisata
Perencanaan merupakan suatu cara pengendalian yang terprogram
untuk memulai suatu tujuan menjadi hasil yang terwujud sesuai program yang
dibuat.
Pengelolaan merupakan suatu proses kerja dalam menyelenggarakan,
menata, memperbaiki serta menjaga suatu program baik yang berwujud maupun tidak
untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.
Dari kedua pemahaman tersebut dapat disimpulkan
bahwa perencanaan dan pengelolaan pada bidang pariwisata merupakan cara yang
sengaja diprogram dengan proses penataan, perbaikan serta penjagaan guna
diselenggarakan terhadap objek dan daya tarik wisata dengan tujuan memenuhi
wisatawan dan industri wisata itu sendiri.
Dari penjelasan di atas sesuai pemahaman tulisan
yang telah di-pdf-kan mengenai manajemen kepariwisataan oleh Universitas (UPI)
dan pendapat Soewamo (2002:378) mengenai definisi pengelolaan yang mana
merupaka pengendalian atau penyelenggaraan berbagai sumber daya secara berhasil
guna untuk mencapai sasaran.
2.4.Pemasaran
Paiwisata
Pendapat Kotler (2006 : 4), bahwa pemasaran ialah
sebuah upaya yang banyak dengan menerapkan banyak siasat agar dapat tercapai
tujuannya. Pemasaran ini memiliki fungsi
dalam pengaruh kuat terhadap hidup dan matinya sumber finansial.
Menurut penjelasannya tersebut tergambarkan bahwa
suatu produksi atau pengeloalaan sumber daya alam maupun manusia dalam
kepariwisataan memerlukan suatu pemasaran yang mana sangat mempengaruhi
produksi atau pun pengeloalaan tersebut, melalui tahap-tahap perencanaan dan
pengelolaan yang terprogram.
Soekadijo (2000: 240), promosi dalam pariwisata
adalah penyesuaian antara produk pariwisata dengan permintaan pasar wisata.
Sedangkan publikasi adalah usaha menciptakan permintaan dan cara permintaan
atau mempengaruhi permintaan dengan cara mennjlkan kesesuaian produk wisata
dengan permintaan.
Dari pendapat ahli di atas menjelaskan bahwa promosi
dan publikasi merupakan suatu program cara yang bertujuan untuk mengenalkan dan
menciptakan daya tarik wisatawan. Maka kedua hal ini yang akan direncanakan dan
dikelola leh industri wisata.
2.5. Permintaan
Pasar Wisata
Sejumlah orang yang mengadakan perjalanan atau akan
mengadakan perjalanan dengan menggunakan fasilitas dan atau jasa-jasa di tempat
tersebut, ini yang disebut permintaan pasar wisata. (Mathieson and Wall, 1982).
Dari definisinya bahwa perminta pasar meupakan
orang-orang yang melakukan perjalanan yang dimaksud ialah wisatawan, jadi pasar
wisata yaitu wisatawan, dan permintaan pasar wisata berarti hal yang dapat
mendaya-tarikan wisatawan dalam berpariwisata.
1.
PEMBAHASAN
Dari landasan teori yang telah terpapar, dapat
dijabarkan beberapa hal untuk melakukan pengaturan atau manage dalam kepariwisataan. Seperti yang telah dijelaskan bahwa
kepariwisataan ialah segala sesuatu yang mengenai dengan wisata atau
perjalanan, objek wisata dan daya tarik sampai mengenai pengunjung yang
melakukan wisata atau dapat disebut dengan wisatawan, yang bertujuan
semata-mata menikmati perjalanan dan mengunjungi suatu tempat tanpa tujuan
mencari penghasilan melainkan untuk hal-hal yang menyenangkan bagi wisatawan
tersebut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam me-manage pada bidang kepariwisataan, objek
dan daya tarik wisata serta pelayanan, hal ini yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan, pengelolaan dan pemasaran.
3.1.Perencanaan
serta Pengelolaan Objek dan Daya Tarik Wisata
Perencanaan sebelum pengelolaan suatu objek dan daya
tarik wisata guna berhasil sesuai tujuan, A.Yoeti (1990: 285), terdapat tiga
faktor yang perlu diperhatikan, yaitu;
a.
Objek atraksi
wisata, hal menarik yang disediakan dan untuk diselenggarakan.
b.
Fasilitas
aksesibilitas, kemudahan akses menuju tempat wisata.
c.
Value of The
Object, bernilai tinggi nya tempat wisata yang dikunjungi dan dilihat.
Dalam pengelolaan wisata dalam objek dan daya tarik
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu;
a.
Pengelolaan
objek dan daya tarik alam, dalam pengelolaan ini yang perlu diperhatikan ialah;
1.
Pembangunan pada
sarana dan prasarana beserta fasilitas pelayanan, dalam pembangunan sarana dan prasarana perlu
adanya pengesahan serta peraturan keputusan dari pemerintahan atau yang
berwewenang sesuai daerahnya. Begitu pula dengan pembentukan dan pengaturan
pada fasilitas pelayanan.
2. Pengelolaan pada
sarana dan prasarana, setelah terbentuknya peraturan maka pengelolaan dapat
dijalankan dengan petunjuk dan ketetapan yang telah diputuskan secara tertulis
dan terjadwal.
3. Penyediaan
sarana dan fasilitas, penyediaan ini
dapat diatur langsung dari pemerintah, atau dapat juga bantuan partisipasi dari
masyarakat sekitar dengan batasan-batasan aturan yang ada.
4. Penyelenggaraan
kearifan yang ada pada tempat wisata,
hal ini yang biasanya menjadi program daya tarik pada waktu (event) tertentu,
sehingga tempat wisata lebih variatif, seperti; pementasan nilai budaya yang
ada di tempat wisata tersebut, sebagaimana menjadi nilai tambah untuk daya
tarik wisatawan. Dalam pementasan industri wisata biasanya mengundang seseorang
penting atau yang sedang digemari masyarakat.
3.2. Pemasaran
Pariwisata
Pemasaran pariwisata
merupakan usaha mengaktualisasikan perjalanan wisata, dimana tujuan akhirnya
ialah agar orang membeli produk yang ditawarkan. Soekardjo (2000: 217).
Pemasaran pariwisata
mencakup; menemukan apa yang menjadi keinginan konsumen (market reason), mengembangkan pemberian pelayanan yang sesuai
kepada wisatawan (product planning)
pemberitahuan tentang produk yang dibuat (advertising and promotion) dan
memberikan intruksi dimana wisatawan dapat memperoleh produk-produk tersebut (chamels of distribution-tour operator and
travel agent). Marpaung (2002: 118)
Kedua penjelasan mengenai
pemasaran pariwisata dapat dipahami bahwa suatu cara usaha industri wisata
membuat wisatawan akan mengunjungi, melihat, dan membayar atau membeli yang
disediakan atau yang diproduksi di tempat wisata.
Dalam pemasaran perlu
adanya penyesuaian antara produk paiwisata dengan permintaan pasar wisata, hal
ini disebut promosi wisata. Setelah tindakan promosi, maka hasil penyesuaian
itu diciptakan menjadi suatu yang dapat mempengaruhi permintaan pasar wisata
dengan cara menonjolkan keinginan pasar wisata, ini disebut publikasi wisata.
1). Promosi
Melakukan penyesuaian
produk wisata dengan permintaan pasar wisata dapat dibedakan menjadi dua,
secara langsung dan tidak langsung:
a.
Promosi secara
langsung:
·
Pameran atau
Peragaan (display), misalnya peragaan rumah adat, pergaan pakaian tradisional,
benda-benda tradisional yang bernilai tinggi.
·
Mengadakan pagelaran
mengenai produk wisata, atau menyediakan tempat pagelaran atau acara dari
tempat wisata dengan mengundang sesuatu atau seseorang yang dianggap digemari
pasar wisata.
·
Pemberian hadiah
selama promosi, seperti; diskon tiket
masuk produk wisata, sticker produk, free
atau diskon dari produk lain yang sekiranya diperlukan.
b.
Promosi secara
tidak langsung:
·
Pemampangan info
mengenai produk wisata di tempat yang sesuai pasar; seperti poster, spanduk,
atau baliho.
·
Penyebaran
informasi wisata, seperti brosur, booklet, pamplet, dsb
·
Mengunjungi
perusahaan penyalur yang dapat membantu menginformasikan produk wisata, dengan
mempersentasikan produk wisata kepada perusahaan penyalur.
2). Publikasi
Dalam mempublikasikan produk wisata, hal yang harus
diperhatikan ialah bagaimana tindak promosi dapat sampai dan diterima langsung
dengan baik kepada pasar. Cara mempublikasikan dapat dibedakan sesuai medianya:
a.
Media Cetak,
seperti penyebaran dari tangan ke tangan, dan pemasangan atau penempelan;
brosur, pamlet, booklet, ataupun poster dan baliho.
b.
Media
Elektronik, melakukan info pomosi melalui radio, televisi, ataupun melalui
akses internet; web site atau berbagai jejaring sosial.
Dari pembahasan mengenai me-manage kepariwisataan ini merupakan penjabaran dari teori-teori
yang ada sehingga dapat dilakukan pe-manage-an
kepariwisataa dengan dimulai dari perencanaan dan pengelolaan serta pemasaran
dengan promosi dan publikasi.
3.3. Permintaan Pasar
Wisata
Dalam pengelolaan sampai pemasaran pariwisata,
permintaan pasar juga merupakan hal penting yang perlu diperhatikan sebagaimana
permintaan pasar sebagai faktor pengaruh tujuan dari tindak pengelolaan dan
pemasaran pariwisata.
Permintaan pasar dapat dibedakan menjadi beberapa kelas
dan beberapa bidang, seperti membedakan kelas dapat dibedakan sesuai geografi
atau tempat;
·
permintaan pasar
di desa (lokal), dari segi
sifat dapat dibagi lagi menjadi dua dan
tegantung dengan jenis wisata, pada wisata alam yang mana kebanyakan justru alam
itu milik mereka, maka akan bersifat hal yang biasa dengan mengunjungi wisata
alam dan budaya, berbeda dangan wisata atraksi atau tempat rekreasi, ini akan
bersifat keingintahuan dan hiburan.
·
permintaan pasar
di kota, kebanyakan permintaan
pasar di kota adalah bersifat hiburan dan ketenangan, karena faktor aktivitas
kesibukan di kota.
·
permintaan pasar
di luar negara, permintaan untuk yang
ini lebih variatif dan perlu banyak hal yang dilakukan guna permintaan pasar di
luar negara lebih banyak permintaan, seperti keamanan, pelayanan dan tujuan
wisata yang berguna serta bernilai lebih untuk mereka karena faktor perbedaan
budaya dan aturan.
Dari segi permintaan pasar wisata, ada beberapa
aspek penting yang perlu diperhatikan guna bertujuan memuaskan permintaan pasar
dalam berpariwisata:
·
Keamanan, maksud keamanan disini secara umum ialah tidak
adanya ancaman bahaya apapun jika wisatawan berwisata ke tempat wisata, baik
selama perjalanan maupun saat sampa di tempat wisata.
·
Transportasi dan
pelayanannya, yang dimaksud ialah
bagaimana wisatawan dengan mudah dan nyaman melakukan perjalanan dan sampai di
tempat sesuai permintaan wisatawan, serta biaya yang sesuai dengan
pelayanannya.
·
Pelayanan tempat
wisata, sudah pasti pelayanan
merupakan faktor terpenting kedua selain produk wisata itu sendiri, pelayanan
yang baik dan dibutuhkan yang dapat
memuaskan permintaan pasar.
·
Penyediaan
produk wisata, dalam penyediaan
produk yang membuat wisatawan merasa senang dengan mengunjungi, melihat atau
mendapatkan sesuatu dari tempat atau produk yang disediakan dalam berwisata.
dibuat oleh: Shely Rizkia. M
Kepariwisataan 1 - 3sa02
Sumber info pdf :
Geografis-Permintaan-Pariwisata-ch-28.pdf
Modul_MP_Pariwisata_1.pdf
Perencanaan_dan_Pengelolaan_Pariwisata.pdf