RESENSI NOVEL “BUMI CINTA”
Judul Novel : Bumi Cinta
Pengarang Novel : Habiburrohman El Shirazy
Penerbit : Author Publishing (imprint Basmala Adikarya Legendaris)
Tebal Buku : vi - 546 halaman
Cetakan 1 – 9 : 2010
Latar Belakang Pengarang
Habiburrahman El Shirazy adalah fenomena multitalent Indonesia, yang dinobatkan Novelis No.1 Indonesia oleh INSANI UNDIP (Universitas Diponegoro) dan dijuluki si tangan emas oleh majalah MATABACA (Edisi Juni 2007), karena karya-karyanya yang selalu menjadi best seller, maka wajar jika penyair, sastrawan, budayawan, dan sekaligus sutradara ini mendapatkan berbagai penghargaan.
Karya yang diciptakan novelis sarjana Al Azhar Unevirsity Cairo ini selalu dinanti, karena karya yang dibuat berbeda dengan kebanyakan novelis Indonesia, karyanya lebih membangun jiwa, membawa perubahan dan menumbuhkan semangat berprestasi bagi para pembacanya. Maka tidak heran novelis yang masih tergolong muda ini (31 tahun) mendapat penobatan Tokoh Perubahan Indonesia oleh Harian Republika. Serta mendapat ucapan special dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono atas karya-karya El Shirazy sebagai karya anak muda kreatif Indonesia yang membanggakan, usai menonton Ayat-Ayat Cinta.
Sinopsis Novel
Seorang santri salaf yang bernama Muhammad Ayyas, tinggal di negara orang dalam rangka penyelesaian study dan negara itu merupakan negara paling menjunjung tinggi seks bebas dan ponografi, yaitu Rusia. Selama hidup di negara itu dia berdampingan dengan orang-orang yang akan selalu membuat dirinya harus mempertaruhkan keimanan dan kehormatannya dengan hasrat duniawi, selain godaan nonik-nonik muda Moskow yamg kecantikannya tiada tara, cerita dalam novel ini melibatkan sepenggal informasi mengenai mavia-mavia seperti apa yang terjadi di luar sana (Rusia). Yelena, Linor dan Devid beberapa tokoh yang turut membangun cerita si Ayyas dalam pertarungan melawan musuh-musuh imannya. Lalu bagaimana dengan Pakar sejarah nan jelita, pemuda Rusia cantik sebagai pembimbing Ayyas dalam penyelesaian tugas study-nya di sana ………………..
Analisis Unsur Instrinsik
Tema : Bumi Cinta
Setting : Moskow, Rusia
Alur : maju – mundur (flashback)
Tokoh : Muhammad Ayyas (tokoh utama), Devid, Yelena, Linor, Nastasia Pallazo, Profesor Tomskii, Bibi Margaret, Bibi Parlova, Pak Joko, Pak Ismet, Osmanov, Boris, Sergei, Viktor Murasov, dan Madame Eketerina (ibu Linor).
Perwatakan : Muhammad Ayyas mempunyai watak kuat, teguh beriman, sabar, cerdas, baik hati dan ramah. Sosok yang tidak mengharapkan pujian dan mengundang rasa kasihan bagi orang-orang yang mencintai dan berempati padanya. Pun tidak sebagai tokoh yang takut dibenci dan dicaci bagi orang yang tidak menyukainya.
Devid mempunyai watak yang bebas dan mudah terpengaruh, namun cukup memiliki prinsip, serta pertemanan yang sangat baik.
Yelena mempunyai watak yang berkeinginan merubah suatu hal menjadi baik, lebih sopan dan mudah beradaptasi dengan orang baru.
Linor mempunyai watak lebih tertutup, kurang sopan dan tidak mudah beradaptasi khususnya dengan orang baru.
Nastasia Panzallo mempunyai watak yang baik hati, ramah, sopan dan cerdas, serta menjunjung tinggi kepercayaan Khatolik nya.
Bibi Parlova mempunyai watak yang baik hati, jujur srta apa adanya.
Boris dan Sergei mempunyai watak jahat, licik, dan bengis.
Viktor Murasov mempunyai watak egois.
Bibi Margaret, Pak Joko, Pak Ismet, dan Osmanov mempunyai watak baik.
Madame Eketeriname mempunyai watak tertutup, baik dan penyanyang.
Sudut Pandang : Pengarang sebagai orang ketiga.
Amanat : Pengarang ingin membuat pembaca memberikan suatu contoh kemenangan orang – orang beriman, manakala menghadapi musuh yang berat. Musuh yang bisa datang dari mana saja. Musuh yang siap meluluhlantahkan bangunan keimanan orang-orang yang beriman. Semua cerita yang diwakili tokoh utama (Ayyas) diruhkan oleh pengarang dari surat Al-Anfal 45-47 yang berisikan resep kemenangan orang-orang beriman, resep mujarab tersebut: (1) berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya; (2) taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan; (3) bersabarlah; dan (4) janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampongnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud ria kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah.
Analisis Unsur Ekstinsik
Nilai Moral : Nilai moral pada novel ini sangat banyak, karena pengarang memberi banyak contoh kehidupan yang beisikan nilai moral penting, misalnya saat Ayyas menolong Yelena seorang yang pernah meragukan kebaikan Ayyas, namun Ayyas masih mau menolongnya padahal orang sekitar sudah tak ada yng menghiraukannya bagaikan bangkai jalanan.
Nilai Sosial : Nilai sosial pada novel ini juga banyak, dalam cerita Ayyas digambarkan seorang yang bersosial, walau sekirtarnya banyak musuh-musuh keimanan baginya semua juga manusia, semua mereka perilakukan sama baiknya.
Nilai Budaya : Dalam novel ini pun tidak lepas dari nilai budaya yang kental utamanya budaya Rusia yang bebas dan penuh pertentangan dengan budaya negara timur, Indonesia.
Keunggulan Novel
Novel Bumi Cinta memiliki banyak keunggulan antara lain, gaya bahasa yang dibuat pengarang sangat mudah dipahami, ringan namun sangat berbobot. Amanat yang disampaikan pun mudah terserap, karena kecerdasan pengarang yang menuangkan karya dengan membangun jiwa para pembaca agar memiliki bekal kunci kemenangan orang-orang yang beriman, manakala musuh besar, terutama musuh yang dapat meluluhlantahkan keimanan orang-orang yang beriman. Hal ini semua pengarang tuangkan melalui tokoh utama novel tersebut. Disamping itu banyak pengenalan dan pengetahuan mengenai kehidupan di Moskow-Rusia, mulai dari bahasa-bahasa Rusia, keindahan alam dan bangunan, kebiasaan perilaku sampai sedikit informasi mengenai mavia di Rusia.
Kelemahan Novel
Mungkin bagi para pembaca yang telah memahami betul cerita dan amanat dari isi novel ini, merasa ingin dilanjut kembali ceritanya, dapat dikatakan pengarang seperti sengaja membuat akhir cerita yang akan dilanjutkan.
Kesimpulan
Sebagai peresensi berdasarkan dari keunggulan dan kelemahan novel ini, menilai bahwa Novel Bumi Cinta baik untuk dipublikasikan karena tidak lain novel ini diterbitkan bertujuan agar keimanan orang-orang yang beriman yang telah dibangun tidak mudah terluluhlantahkan di mana masa kini, masa yang semakin meluasnya kebebasan hidup (free sex).
terima kasih postingannya,,membantu tugas sastra:)
BalasHapuskunjungi:
http://www.catatanemosi.blogspot.com
Subhannallah,, jujur saja,,, aq kagum dengan ceritanya....
BalasHapusmenyayat hati, penuh konlik dan intrik... slalu buat penasaran...
cerita yang menggabung jaln cerita tentang nabi yusuf, dan zulaika...
makasiiii.....
BalasHapusdapet ilmux
alhamdulillah :)
BalasHapus