PEMALSUAN
KARCIS PARKIR
Anggap saja rumah sakit dengan inisial PL, salah satu rumah
sakit swasta yang termasuk rumah sakit besar di Jakarta. Mungkin tidak hanya di
rumah sakit PL ini terjadi pemalsuan karcis parkir, perkantoran ataupun tempat
pembelanjaan pun bisa jadi terjadi pemalsuan karcis parkir.
Seperti yang telah
diketahui bahwa kenaikan harga parkir tiap jam di kota Jakarta dan sekitarnya
terbilang sangat tinggi, kenaikan yang berlipat ganda parkiran telah
diprogramkan pemerintah DKI Jakarta yang bertujuan mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi di kota Jakarta, meskipun program ini kurang berjalan, karena
pengguna jalan tetap membawa kendaraan pribadi dan tidak terpengaruh dengan
adanya program kenaikan harga karcis parkir.
Jakarta 19/11, parkiran rumah sakit |
Berdasarkan penjelasan saksi, biasanya karyawan yang berani
memalsukan yang telah mengenal penjaga pintu karcis keluar, karena terkadang
penjaga pintu karcis tidak terlalu memperdulikan isi keterangan atau tanda
tangan maupun stempel dari bagian perizinan karcis tersebut, sekedar kertas
karcis untuk perizinan free maka
dengan langsung penggunjung membayar parkir tanpa waktu per-jam-nya.
Selain keterangan informasi dari saksi pengguna karcis palsu,
dapat diinfokan beberapa hal dari seorang karyawan yang berani memberikan
karcis freeyang mana tidak sesuai
dengan semestinya, bahwa dia berani membuat karcis free ini semata-mata tidak mendapatkan biaya apapun dari si
pengguna atau si peminta karcis ini, dia hanya ingin membantu pengunjung
terutama yang telah lama mengenal atau bisa dibilang sudah sering atau
berlangganan ke RS.PL ini, tidak banyak peminta karcis ini memberi imbalan,
hanya sikap ingin membantu saja dan berniat sedikit menolong (biasanya pasien
rutin) mengurangi beban pengeluaran bayar parkiran yang berlipat-lipat ganda.
Setelah mengetahui itu semua, penulis dapat menyimpulkan
bahwa pemalsuan ini masih dianggap lazim meskipun melanggar aturan. Pengunjung
rumah sakit tidak semua hanya untuk membesuk, pastinya akan lebih banyak
penderita sakit yang mana pasti membutuhkan dana untuk berobat, kenapa mereka
juga harus dibebani harga karcis parkiran yang sangat tinggi? Mungkin kalau
pusat pembelanjaan dan perkantoran masih wajar jika harga karcis tinggi tiap
jamnya, dan harus ditindak pemalsuan seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar