Kamis, 31 Maret 2011

Planning for The Local Market - entrepreneurial

Berikut gambaran pembuatan  PKM-K


Latar Belakang

Seperti yang telah diketahui segala makanan yang selalu kita konsumsi atau dimakan merupakan berasal dari bahan-bahan mentah, bahan-bahan mentah atau dasar ini biasa disebut bahan pokok, yang mana bahan pokok ini merupakan bahan utama pembuatan makanan tersebut, karena bahan pokok ini merupakan suatu kebutuhan utama maka dapat disebut kebutuhan pokok.

Adapun yang termasuk dalam kebutuhan pokok yaitu beras sebagai bahan dasar dari nasi sebgaimana makanan utama negara kita, dan untuk beberapa lauk-pauk berupa daging ayam, daging sapi, dan berbagai jenis ikan, sayur-sayuran berupa daun bayam, daun kangkung, kembang kol, wortel, dan sebagainya, untuk bahan mentah yang terakhir yaitu bumbu-bumbu pelengkap seperti bawang merah, bawang putih, kencur, jahe, ketumbar, lengkuas, lada dan sebagainya.

Semua itu termasuk kebutuhan dasar penting sehari-hari kita sebagaimana manusia yang sangat membutuhkan energi dari makanan yang dimakan. Dan dengan semua bahan dasar atau mentah itu lah yang sangat diperlukan kita semua.

Permasalahan

Namun dalam kenyataan saat ini, masyarakat kita sering mengeluhkan masalah bahan pokok tersebut, terutama dalam ketidakstabilan harga serta kualitas yang semakin merugikan para konsumen. Seperti halnya saat ini sangat marak penggunaan zat-zat kimia, atau memanipulasikan para konsumen dengan memproduksi bahan pokok dengan kualitas yang dapat membahayakan konsumen.

Misalnya kini, banyak ayam bangkai yang di jual, daging sapi glonggongan, daging yang sudah tidak segar, atau daging sapi yang dicampur dengan daging babi celeng, ada pula ikan asin yang diberi zat pemutih agar tetap tampak segar.

Hal tersebut dapat sangat merugikan para konsumen, selain sudah pasti merusak kesehatan masyarakat, hal ini dapat mengakibatkan kebiasaan yang tidak baik, yaitu masyarakat mencari makanan yang lebih instan seperti fast food yang mereka pikir dengan makanan modern dan harga yang cukup tinggi itu sudah terjamin kualitasnya, terutama untuk kalangan masyarakat kalangan menengah atas. Mereka lebih percaya dengan makanan fast food tersebut.

Padahal fast food itu sama tidak baiknya untuk kesehatan masyarakat. Hal itu seperti, kemungkinan ketidaksegaran bahan baku yang digunakan atau pembuatan yang instan-penggunaan kimiawi.

Selain itu terkadang masyarakat kini, khususnya kalangan menengah ke atas, lebih memilih pesan/catering/delivery untuk memenuhi makanan sehari-hari nya, padahal ini pun belum tentu menjamin kesehatan mereka. Karena mereka, yang jual produk/terima pesanan/delivery tersebut tetap lah berprinsipkan bisnis, yang mana masih dipertanyakan keterjaminnya kesehatan dalam mengkonsumsi produk/makanan yang kita beli dari mereka.

Dalam hal ini maka diperlukan perubahan yang mana harus dari diri kita sendiri yang menginovasikan suatu hal yang dapat merubah para konsumen dengan membiasakan membuat atau menciptakan makanan mereka sendiri, dengan begitu mereka pastinya lebih selektif dan terjamin, karena bahan pokok yang mereka pergunakan pastinya apa yang telah diketahui kualitasnya. Jadi mereka tidak hanya mengkonsumsi tanpa mengetahui bahan dasar yang digunakan. Sebenarnya hal ini sudah diistilahkan oleh para ibu-ibu (orang tua dlu) kepada anak-anaknya, bahwa “makanan rumah lebih sehat dari pada jajan di luar rumah”.

Adapun permasalahan yang akan kami coba untuk membuat para konsumen dapat membeli bahan pokok tersebut dengan produksi kualitas yang baik, para konsumen sebaiknya mendapatkan/membeli bahan pokok tersebut di pasar, utamanya pasar tradisional, karena bagaimana pun di pasar tradisional para konsumen akan mendapatkan bahan pokok yang lebih alami dan segar dibanding di pasar modern. Disamping itu pasar modern lebih mahal dibanding di pasar tradisional.

Di zaman kini, hal tersebut tidak lagi menjadi masalah, khususnya masyarakat kalangan menengah atas. Mungkin mereka berpikir bahwa hal yang mahal dan modern sudah pasti lebih baik. Kebiasaan ini pun berdampak buruk dalam segi sosial, yaitu masyarakat kalangan menengah bawah yang mana tidak jarang berpanut atau pedoman kepada yang mereka anggap paling hebat, kuasa dan benar, akhirnya kalangan menengah bawah berpatokan kepada masyarakat menengah atas dengan ikut membeli segala bahan pokok di pasar modern.

Padahal seperti yang kita ketahui, pasar modern merupakan penjelmaan kecil dari penjajahnya negara asing yang mana mereka mendirikan pasar modern agar masyarakat segala kalangan hanya menkonsumsi atau membeli bahan pokok tersebut dari mereka, itu sama saja kita jual ke negara asing tetapi kita membelinya lagi kembali untuk kebutuhan kita sendiri.

Kebiasaan ini lah yang dapat merusak perlahan perekonomian negara kita juga. Kemungkinan besar lambat laun semua kalangan masyarakat lebih percaya dan mengutamakan pembelian bahan pokok di pasar modern. Dan perkembangan ekonomi bangsa kita perlahan menurun dengan diawalinya perosotan konsumen dari produksi lokal, pasar tradisional khususnya.


Tujuan

Untuk hal itu maka kami merencanakan pasar yang mana produk, bahan serta penjual benar-benar produksi lokal. System yang tetap berlandaskan umumnya pasar tradisional. Namun pasar tradisional ini difasilitaskan hal yang modern, sehingga kalangan menengah atas sebagaimana yang biasa menjadi patokan para kalangan masyarakat dapat melakukan pembeliannya di pasar tradisional ini.

Pasar tradisional yang kami maksud yaitu, pasar yang menyediakan segala macam kebutuhan pokok khas lokal utamanya serta dengan difasilitaskan modern, seperti supermarket-supermarket besar yang terkenal masa kini. Pasar lebih bersih, tidak bau dan tidak becek, sehingga membuat masyarakat kalangan manengah atas mau membeli segala bahan pokok di pasar ini.

Dengan fasilitas yang modern dan lebih bergengsi ini yang akan membuat masyarakat kalangan menengah atas tidak lagi enggan ke pasar lokal. Kami berencana menciptakan pasar ini di lokasi kalangan mengah atas, perumahan yang daerah nya cukup jauh dari pasar tradisional.

Pasar ini akan dinamakan Local Market, yang bearti pasar lokal, bahan baku yang dijual benar-benar produksi dari tanah lokal namun dengan kualitas yang baik. Nama pasar sengaja berbahasa Inggris, karena tujuan pasar adalah kalangan menengah atas yang mana agar pasar terlihat sejajar atau pun bonafit.

                                                                  ***



dibuat oleh : Shely Rizkia M (10609047) - 2sa01
TUGAS SOFTSKILL - KEWIRAUSAHAAN

Senin, 21 Maret 2011

Hemodialisa sejak berumur 18 thn - female


IKHLAS DUA KALI SE-MINGGU
                                   
.


Tidak ada seorang pun yang menginginkan hal ini, baik tua-muda, remaja maupun anak-anak. Atas kehendak-Nya saja yang dapat membuat segala hal terjadi tak terkecuali  sebuah penyakit. Seorang yang hidup dalam benteng kuat anti virus berbahaya sekali pun, jika Tuhan telah berkehendak, maka manusia pun tak dapat mengelaknya.


 Bermula dari alergi saat sedang menikmati masa-masa remaja, saat itu libur akhir semester kelas dua sekolah tingkat tinggi pada tahun 2003. Alergi itu seing muncul di sekitar mata kaki atau jari-jari tangan.

              Namun alergi yang sering menyerang sejak kecil itu, semakin menjalar dan sampai ke pembuluh darah, entah mengapa saat itu  tidak dapat memahami betapa bahayanya alergi dalam darah sehingga virus yang meradangkan pembuluh darah kini hinggap di organ ginjal. Daya tahan tubuh pun mulai menurun,  mengeluarkan biaya dan bermalam di rumah sakit menjadi langganan tiap tahunnya.


Empat tahun telah disia-siakan, dokter spesial ginjal yang sekarang telah jadi profesor ginjal se-Indonesia sudah meminta untuk terus meminum obat radang pembuluh darah yang mana obat itu sungguh membuat masa remaja terasa malu, sebab efek obat itu menumpukkan cairan di kepala (moon face). 

Sempat kesal pada diri, andai saja tahu jika masa di mana seorang yang sedang beranjak dewasa dengan penuh kreatifitas dan aktifitas layaknya mahasiswi sukses dengan penuh masa depan yang menjamin, terutama dalam berkeluarga. Namun kini hanya dapat menjalani setengah aktifitas, karena untuk mempertahankan hidup dengan menyisipkan dua kali tiap minggu untuk membersihkan darah yang kotor dalam mesin pencuci sebagai alat pengganti kerja ginjal, di salah satu rumah swasta sakit Jakarta.

Walau terbaring di ranjang empuk dengan ruangan dingin serta dilengkapi layar televisi, namun rasa sakit pastinya ada tiap dua kali jarum suntik seperti jarum kasur itu menusuk kulit tangan yang tipis ini, dan menembus aliran darah yang keluar dan yang masuk jantung. Kemudian darah yang kotor dibersihkan oleh mesin alat pengganti ginjal (mesin hemodialisa), yang konon harga mesin ini seharga kapal laut dan hanya perawat atau ahlinya  yang dapat mengoperasikan.

Tak jarang tekanan darah dalam tubuh mengamuk, naik-turun dengan cepat dan drastis, serta perasaan yang tak menentu menjadi santapan tiap dua kali se-minggu. Hanya dengan ini racun yang semana mestinya keluar melalui air seni  dapat menghilang dari dalam darah. Begitu juga nutrisi yang menjadi asupan darah, secara otomatis terbawa keluar, maka tak heran setelah lima jam waktu lamanya mencuci darah di mesin ini sering merasakan berbagai keluhan tak menentu.

Perlu istirahat yang cukup untuk menormalkan tiap dua kali seminggu ini. Kadang waktu yang dipergunakan sebaik mungkin untuk melakukan aktifitas, harus direlakan terbengkalai. Bila pencucian mulai setelah menjalani perintah-Nya di kala Zuhur, dan selesai tepat di kala Magrib, maka di kala Subuh atau kadang Zuhur berikutnya, tubuh ini dapat normal kembali.

Sudah hampir tiga tahun ginjal tak lagi bekerja sebagai fungsinya. Entah sampai kapan, dokter berkata pun tidak apalagi menentukan kapan ginjal berfungsi kembali. Hanya saran-saran untuk mempertahankan hidup saja yang bisa didapat, termasuk transplasi ginjal yang harganya milyaran rupiah, belum lagi pendonor yang belum tahu dari mana didapat. Hal ini yang mungkin membuat seorang berpikir macam-macam, tidak ada keoptimisan dalam hidup.

Namun syukur pada-Nya, iman, taqwa, dan tawaqal dijaga oleh-Nya, keikhalasan muncul ditengah-tengah perjuangan, ayah dan ibu. Begitu juga di rumah sakit, fasilitas yang dijamin pembayaran dari kantor ayah serta dorongan moril dari suster dan dokter. Segala puji syukur kepada Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa, hingga kini merasa sudah seperti normal layaknya mahasiswi. 

Tidak perlu berharap banyak, sungguh dengan kenikmatan hidup yang ada itu seharusnya sudah melebihi cukup untuk hidup di dunia yang sementara. Allah yaitu Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang tidak semata-mata menakdirkan jalan seseorang di hidupnya. Dengan terus belajar ikhlas segala hal berat, pilu dan perih apapun akan terasa ringan, tenang dan indah.

Selasa, 08 Maret 2011

Cinta yang Hakiki itu ........ Cinta Kepada Ar-Rahman

JANGAN PERNAH MENYESALKAN KEDATARAN CINTA SELAMA BELUM ADA IKATAN NIKAH

Topik ini saya ambil dari percakapan (sms) saya dengan seorang sahabat saya...
saya pikir, ada baiknya percakapan ini di share.. siapa tahu sedikit membangkitkan semangat
seseorang saat dia merasakan bahwa cinta tidak pernah berpihak pada dirinya..

Tidak berpihak yang saya maksud di sini, seorang yang belum pernah mendapatkan/memiliki cinta..
dia hanya menjadi yang menyinta, yang menyukai, yang menggemari..
bukan dicintai, bukan disukai ataupun digemari..

kenapa saya katakan "jangan sesali hal ini..." karena, seperti yang saya ketahui dalam keyakinan saya (Islam)
bahwa jalani kasih-cinta-pasangan, atau biasa disebut pacaran itu lebih baik dilakukan setelah adanya ikatan nikah.. jadi untuk kalian yang telah paham dan telah menerapkan hal ini dalam prinsip hidup... Jangan pernah berfikir sedih akan kedataran cinta dalam hidup.. jangan takut tidak menemui jodoh.. InsyaAllah.. semua telah diatur oleh-Nya..

karena saat cinta datang dan telah berpihak kepada kita
(apalagi kepada seorang yang punya prinsip seperti di atas itu)
cinta itu malah menjadi keresahan hati dan pikiran dalam diri saja...
terkecuali cinta yang didapat, langsung diikat nikah, itu lain cerita.
Itu pastinya lebih tenang karena sesuai prinsip kita...

hmmmm... share ini entah dapat kalian terima atau tidak...
yang pasti.. jangan pernah takut datar dalam cinta sebelum ada ikatan nikah...
karena cinta sebelum ada ikatan nikah belum tentu membuat hidup kita menjadi lebih baik..

Dan perkataan yang ingin saya share dari hasil percakapan dengan sahabat saya itu..
bahwa CINTA YANG HAKIKI adalah CINTA KEPADA ALLAH S.W.T

Sebagaimana pun cinta yang kita idam-idam kan datang sebelum ada ikatan nikah, jika tidak sesuai prinsip-keyakinan yang kita pegang, maka hanya akan menjadi keresahan diri, dan hal yang dirindukan hanyalah Kasih-Cinta-NYA saya... yaitu Ar-Rahman.... ALLAH S.W.T





#bismillahirahmannirahim
#semoga pengalaman yang jadi bermanfaat