Minggu, 24 November 2013

Dampak Perkembangan Kepariwisataan-tugas3-kepariwisataan1



Dampak Perkembangan Kepariwisataan

1.      Latar Belakang
Perkembangan industri wisata di Indonesia terbilang maju, meningkat jumlah wisatawan  lokal maupun internasional yang berkunjung ke tempat wisata yang ada di Indonesia, bertambahnya jalur dan rute baru, investasi besar-besaran di bidang pariwisata, meningkatnya sarana akomodasi, sampai pada perbaikan infrastruktur, semua ini pembuktian berkembangnya industri wisata di Indonesia.

Perkembangan pariwisata pun dirasakan di negara lain, yang mana industri pariwisata menjadi salah satu industri terpenting di dunia, sebagaimana industri wisata sangat mempengaruhi pula perkembangan berbagai bidang suatu negara khususnya dalam bidang ekonomi suatu negara.

Sebagai industri yang paling mempengaruhi perkembangan ekonomi dan berhubungan dengan kesejahteraan bangsa dari hasil industri kepariwisataan, namun pada kenyataannya pariwisata missal ini malah banyak mendampakkan efek negatif dibandingkan efek positif, terutama dalam bidang sosial-budaya dan lingkungan.

Wisatawan merupakan salah satu faktor pembawa dampak perkembangan tersebut, dengan ini akan dibahas dampak perkembangan wisata secara umum dengan mencontohkan dampak wisata asing di wisata Bali.

2.      Dampak Perkembangan Pariwisata Secara Umum
Pengolahan demi mengembangankan pariwisata dapat menimbulkan pengaruh yang tidak dapat dihindari mendampakkan berbagai hal pada suatu wilayah atau daerah wisata.

Dari pendapat John. M. Bryden (1973), Abdurrachmat dan dan E. Maryani (1998: 79) mengemukakan bahwa penyelenggaraan dalam pengelolaan pariwisata dapat memberikan beberapa dampak positif, yaitu:
a.       Penyumbang devisa negara
b.      Menyebarkan pembangunan
c.       Menciptakan lapangan kerja
d.      Memacu pertumbuhan ekonomi melalui dampak pengadaan
e.       Wawasan masyarakat tentang bangsa-bangsa di dunia semakin luas
f.       Menolong semakin meningkatnya pendidikan dan keterampilan penduduk
Untuk dampak positif yang timbul dalam  pengembangan pengelolaan pariwisata, yaitu:
a.       Semakin ketatnya persaingan harga antar sektor
b.      Harga lahan yang semakin tinggi
c.       Mendorong timbulnya inflansi
d.      Bahaya terhadap ketergantungan yang tinggi dari negara terhadap pariwisata
e.       Meningkatkan kecenderungan impor
f.       Menciptakan biaya-biaya yang banyak
g.    Perubahan system menilai moral, etika, kepercayaan, dan tata pergaulan masyarakat, misalnya mengikis bergotong-royong, sopan-santun, dan lainnya.
h.      Memudahkan kegiatan mata-mata dari penyebaran obat terlarang
i.        Dapat meningkatkan pencemaran lingkungan seperti sampah, vandalism (coret-coret), rusaknya habitat flora dan fauna tertentu, polusi air, udara serta tanah, dsb

Dari pendapat Cholen (1984), dampak pariwisata terhadap kehidupan masyarakat lokal dalam bidang sosial ekonomi, yaitu;
1.      Dampak terhadap penerimaan devisa
2.      Dampak terhadap pendapatan masyarakat
3.      Dampak terhadap kesempatan kerja
4.      Dampak terhadap harga-harga
5.      Dampak terhadap distribusi
6.      Dampak terhadapkepemilikan dan control
7.      Dampak terhadap pembangunan pada umumnya
8.      Dampak terhadap pendapatan pemerintah

3.      Dampak Perkembangan Wisata Asing, di Bali
Dalam perkembangan wisata asing, akan dijelaskan melalui contoh salah satu tempat wisata yang telah dikenal di Indonesia, yaitu wisata Bali.

Perkembangan Wisata Bali
Sejak tahun 1914, Bali telah dikenal menjadi tempat wisata yang mana diawali dengan kapal Belanda KPM membawa wisatawan ke pulau Bali, semenjak itu wisatawan mulai berdatangan mengunjungi pulau Bali meskipun masih dengan jumlah wisatawan yang terbatas. (sumber: http//www.balichemist.com)

Pada tahun 1969, pelabuhan udara internasional, I Gusti Ngurahrai mulai aktif,dan pada tahun 1996, mulai dibangunnya Hotel Bali Beach, semenjak itu perkembangan pariwisata semakin berkembang pesat, meskipun tetap sering mengalami fluktuasi.

Sebagai andalan penghasil devisa terbesar negara karena menjadi tempat wisata yang paling ingin dikunjungi oleh wisatawan lokal dan terutama wisatawan asing. Keuntungan besar ini menjadikan pembangunan pariwisata terus-menerus di Bali. Namun kemampuan lingkungan untuk mengimbangi keepatan perkembangan tersebut mulai menimbulkan konflik yang semakin mengkhawatirkan dalam pemanfaatan sumber daya alam demi pembangunan pariwisata yang menerus di Bali.

Dampak Perkembangan Wisata Bali
Dengan memaksimalkan pengembangan wisata di Bali, banyak hal yang dilakukan pemerintah untuk terus-menerus menindak sesuatu secara keras terhadap pariwisata. Ada beberapa bidang yang terpengaruh dari tindakan pengembangan pariwisata di Bali, yaitu; bidang sosial-budaya dan lingkungan.

·         Bidang sosial-budaya
Penduduk Bali sudah pasti merupakan andalan yang dijadikan pelayan wisatawan yang berwisata ke Bali, karena memaksimalkan pengembangan wisata, banyak menimbulkan perubahan besar dalam berinteraksinya penduduk Bali.

Hal ini juga berhubungan erat dengan budaya bangsa Indonesia, dampak yang terjadi dapat berupa dampak positif dan negatif, seperti contoh penambahan pendidikan ilmu pengetahuan luas tentang dunia, salah satunya bertambah pengetahuan bahasa yang mana sekarang penduduk Bali yang bekerja di kepariwisataan khususnya mengutamakan dapat berbicara bahasa asing, misalnya bahasa Inggris.

Namun dampak negatif yang terjadi pada sosial-budaya pada wisata Bali lebih terlihat luas sampai mempengaruhi ke luar pulau Bali, dapat ambil contoh dari perubahan trend budaya barat yang merajai bangsa Indonesia, sehingga perlahan budaya bangsa sendiri mulai luntur dan menjadi kebarat-baratan, yang menghkhawatirkannya kebarat-baratannya itu mendampakkan wisatawan lokal lebih bangga berkunjung ke luar negara dibanding berkunjung ke tempat wisata yang ada di negaranya sendiri.

·         Lingkungan (alam)
Pada bidang ini, dampak positif dari pengembangan wisata dengan usaha selalu menciptakan dan membangun hal-hal sesuai permintaan pasar wisata mendampakkan penambahan keindahan, penataan daerah wisata serta mempengaruhi keindahan kota serta kebanggan tersendiri.

Namun pembangunan yang terus-menerus ini dapat mengakibatkan dampak negatif, apalagi pembangunan yang hanya mementingkan permintaan pasar, sebagaimana wisata asing merupakan pengunjung yang memiliki budaya tinggi akan kemodernannya, maka pembangunan di lingkungan alam ini tidak lagi terbatasi budaya dan aturan ketatanan atau keseimbangan alam. Ini juga lah yang dapat menimbulkannya pemanasan glonbal dan bencana alam yang tak tersadari.

dibuat oleh: Shely Rizkia M 
Kepariwisataan1 - tugas3 - 3sa02


Sumber info pdf :

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/GEOGRAFI_PARIWISATA/Dampak_Pariwisata.pdf

http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-354-1730455163-isi%20tesis%20indonesia%20-%20ddip%20kajian%20pariwisata%20udayana%20%28fajriyatul%20hajjah,%20se%29.pdf

Manajemen Kepariwisataan - Tugas 2 - Kepariwisataan1

Manajemen Kepeariwisataan

1.      PENDAHULUAN

Dalam mengartikan kepariwisataan ialah suatu hal mengenai pariwisata yang mana maksud dari pariwisata secara umum merupakan perjalan seseorang atau sekelompok orang dari suatu tempat ke tempat lain baik dalam kota, luar kota maupun luar negara dalam beberapa waktu atau bersifat sementara, dengan tujuan untuk menikmati perjalanan dan mengunjungi tempat yang dituju.

Kepariwisataan memberikan fungsi baik untuk pelestarian adat dan budaya suatu daerah, dengan hal ini pemerintah mengupayakan program agar dapat berjalan sesuai fungsinya, untuk itu menitik beratkan unsur penting pada objek wisata dan daya tarik pengungjung atau dapat disebut wisatawan.

Objek wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya alam yang telah dibangun dan dikembangkan sehingga memiliki daya tarik yang ditujukan sebagi tempat wisata. Untuk mendapatkan manfaat dan kepuasan dari objek wisata maka perlu diperhatikan;objek atau hal apa dan pelayanan seperti apa guna daya tarik wisatawan.Objek yang dimaksud dalam pariwisata yaitu sarana dan prasarana, untuk pelayanan yang baik perlu diperhatikannya beberapa sapta pesona pada suatu tempat wisata.

Untuk menjadikan kepariwisataan ini terprogram, maka terbentuk kelompok-kelompok perusahaan yang mengatur dan menyediakan hal-hal yang dibutuhkan dalam kepariwisataa; objek wisata mapun jasa atau pelayanan wisata, terbentuknya kelompok perusahaan ini disebut industi pariwisata.

Adanya industi pariwisata maka akan diperlukan pengaturan atau manage kepariwisataan, untuk itu tulisan ini akan membahas hal-hal yang mengenai Manajemen Kepariwisataan yang mana akan menjelaskan secara umum perencanaan dan pengelolaan, serta pemasaran dengan promosi dan publikasi dalam me-manage kepariwisataan sesuai landasan teori yang ada.

1.1.Tujuan Penulis 
Mengetahui perencanaan dan pengelolaan, pemasaran dengan promosi dan publikasi, serta pasaran dalam me-manage kepariwisataan sesuai landasan teori yang ada. 

1.2. Batasan Tulisan 
 Penulis hanya membahas perencanaan dan pengelolaan, pemasaran dengan promosi dan publikasi, serta pasarannya dalam me-manage kepariwisataan sesuai landasan teori yang ada.  

1.      LANDASAN TEORI
2.1.Definisi Pariwisata
Menurut Prof. K. Krapt, dan Prof. Hunziker (Yoeti, 1996 : 112) bahwa pariwisata meupakan keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari perjalanan dan pendiaman orang asing serta penyediaan tempa tinggal sementara menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara.

Menurut Mr. Herman V. Schulard (Yoeti, 1996 : 114) bahwa pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan perekonomian secara langsung berhubungan dengan masuknya orang asing melalui lalu lintas di suatu negara tertentu, kota dan daerah.

Dari kedua sumber parah ahli mengenai pariwisata dapat disimpulkan secara umum bahwa pariwisata merupakan perjalan seseorang atau sekelompok orang ke suatu tempat ke tempat lain baik dalam kota, luar kota maupun luar negara dalam beberapa waktu atau bersifat sementara, dengan tujuan untuk menikmati perjalanan dan mengunjungi tempat yang dituju.

2.2. Objek dan Daya Tarik Wisata
Menurut SK Mamparpostel No. KM 98 PW. 102 MPPT – 87, bahwa yang dimaksud dengan objek wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya alam yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik yang diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.

Menurut UU No.9 tahun 1990 Bab III Pasal IV mengenai kepariwisataan menjelaskan perbedaan objek dengan daya tarik wisata ialah:
 

1.      Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna, seperti: pemandngan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis serta binatang-binatang langka.
2.      Objek dan dya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud musium, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, pertanian (wisata agro), wista tirta (air), wisata pertualangan, taman rekreasi, dan tempat liburan lainnya.
3.      Sasaran wisata minta khusus, seperti: berburu, mendaki gunung, gua, industri, dan kerajinan, tempat perbelanjaa, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat-tempat ziarah, dan lain-lain.
4.      Pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.

Dari informasi di atas, objek dan daya tarik wisata sangat erat hubungannya dan kedua hal ini yang akan mempengaruhi manfaat dan kepuasan wisatawan.
 
2.3.Perencanaan dan Pengelolaan Pariwisata
Perencanaan merupakan suatu cara pengendalian yang terprogram untuk memulai suatu tujuan menjadi hasil yang terwujud sesuai program yang dibuat.
 Pengelolaan merupakan suatu proses kerja dalam menyelenggarakan, menata, memperbaiki serta menjaga suatu program baik yang berwujud maupun tidak untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. 

Dari kedua pemahaman tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan pengelolaan pada bidang pariwisata merupakan cara yang sengaja diprogram dengan proses penataan, perbaikan serta penjagaan guna diselenggarakan terhadap objek dan daya tarik wisata dengan tujuan memenuhi wisatawan dan industri wisata itu sendiri. 

Dari penjelasan di atas sesuai pemahaman tulisan yang telah di-pdf-kan mengenai manajemen kepariwisataan oleh Universitas (UPI) dan pendapat Soewamo (2002:378) mengenai definisi pengelolaan yang mana merupaka pengendalian atau penyelenggaraan berbagai sumber daya secara berhasil guna untuk mencapai sasaran.


2.4.Pemasaran Paiwisata
Pendapat Kotler (2006 : 4), bahwa pemasaran ialah sebuah upaya yang banyak dengan menerapkan banyak siasat agar dapat tercapai tujuannya.  Pemasaran ini memiliki fungsi dalam pengaruh kuat terhadap hidup dan matinya sumber finansial.

Menurut penjelasannya tersebut tergambarkan bahwa suatu produksi atau pengeloalaan sumber daya alam maupun manusia dalam kepariwisataan memerlukan suatu pemasaran yang mana sangat mempengaruhi produksi atau pun pengeloalaan tersebut, melalui tahap-tahap perencanaan dan pengelolaan yang terprogram.

Soekadijo (2000: 240), promosi dalam pariwisata adalah penyesuaian antara produk pariwisata dengan permintaan pasar wisata. Sedangkan publikasi adalah usaha menciptakan permintaan dan cara permintaan atau mempengaruhi permintaan dengan cara mennjlkan kesesuaian produk wisata dengan permintaan.

Dari pendapat ahli di atas menjelaskan bahwa promosi dan publikasi merupakan suatu program cara yang bertujuan untuk mengenalkan dan menciptakan daya tarik wisatawan. Maka kedua hal ini yang akan direncanakan dan dikelola leh industri wisata.

2.5. Permintaan Pasar Wisata
Sejumlah orang yang mengadakan perjalanan atau akan mengadakan perjalanan dengan menggunakan fasilitas dan atau jasa-jasa di tempat tersebut, ini yang disebut permintaan pasar wisata. (Mathieson and Wall, 1982).

Dari definisinya bahwa perminta pasar meupakan orang-orang yang melakukan perjalanan yang dimaksud ialah wisatawan, jadi pasar wisata yaitu wisatawan, dan permintaan pasar wisata berarti hal yang dapat mendaya-tarikan wisatawan dalam berpariwisata.



1.      PEMBAHASAN

Dari landasan teori yang telah terpapar, dapat dijabarkan beberapa hal untuk melakukan pengaturan atau manage dalam kepariwisataan. Seperti yang telah dijelaskan bahwa kepariwisataan ialah segala sesuatu yang mengenai dengan wisata atau perjalanan, objek wisata dan daya tarik sampai mengenai pengunjung yang melakukan wisata atau dapat disebut dengan wisatawan, yang bertujuan semata-mata menikmati perjalanan dan mengunjungi suatu tempat tanpa tujuan mencari penghasilan melainkan untuk hal-hal yang menyenangkan bagi wisatawan tersebut.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam me-manage pada bidang kepariwisataan, objek dan daya tarik wisata serta pelayanan, hal ini yang perlu diperhatikan dalam perencanaan, pengelolaan dan pemasaran.


3.1.Perencanaan serta Pengelolaan Objek dan Daya Tarik Wisata
Perencanaan sebelum pengelolaan suatu objek dan daya tarik wisata guna berhasil sesuai tujuan, A.Yoeti (1990: 285), terdapat tiga faktor yang perlu diperhatikan, yaitu;
a.       Objek atraksi wisata, hal menarik yang disediakan dan untuk diselenggarakan.
b.      Fasilitas aksesibilitas, kemudahan akses menuju tempat wisata.
c.       Value of The Object, bernilai tinggi nya tempat wisata yang dikunjungi dan dilihat.

Dalam pengelolaan wisata dalam objek dan daya tarik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu;
a.       Pengelolaan objek dan daya tarik alam, dalam pengelolaan ini yang perlu diperhatikan ialah;

1.    Pembangunan pada sarana dan prasarana beserta fasilitas pelayanan, dalam pembangunan sarana dan prasarana perlu adanya pengesahan serta peraturan keputusan dari pemerintahan atau yang berwewenang sesuai daerahnya. Begitu pula dengan pembentukan dan pengaturan pada fasilitas pelayanan.
2.  Pengelolaan pada sarana dan prasarana, setelah terbentuknya peraturan maka pengelolaan dapat dijalankan dengan petunjuk dan ketetapan yang telah diputuskan secara tertulis dan terjadwal. 
3. Penyediaan sarana dan fasilitas, penyediaan ini dapat diatur langsung dari pemerintah, atau dapat juga bantuan partisipasi dari masyarakat sekitar dengan batasan-batasan aturan yang ada. 
4. Penyelenggaraan kearifan yang ada pada tempat wisata, hal ini yang biasanya menjadi program daya tarik pada waktu (event) tertentu, sehingga tempat wisata lebih variatif, seperti; pementasan nilai budaya yang ada di tempat wisata tersebut, sebagaimana menjadi nilai tambah untuk daya tarik wisatawan. Dalam pementasan industri wisata biasanya mengundang seseorang penting atau yang sedang digemari masyarakat. 


3.2. Pemasaran Pariwisata  
Pemasaran pariwisata merupakan usaha mengaktualisasikan perjalanan wisata, dimana tujuan akhirnya ialah agar orang membeli produk yang ditawarkan. Soekardjo (2000: 217).

Pemasaran pariwisata mencakup; menemukan apa yang menjadi keinginan konsumen (market reason), mengembangkan pemberian pelayanan yang sesuai kepada wisatawan (product planning) pemberitahuan tentang produk yang dibuat (advertising and promotion) dan memberikan intruksi dimana wisatawan dapat memperoleh produk-produk tersebut (chamels of distribution-tour operator and travel agent). Marpaung (2002: 118)

Kedua penjelasan mengenai pemasaran pariwisata dapat dipahami bahwa suatu cara usaha industri wisata membuat wisatawan akan mengunjungi, melihat, dan membayar atau membeli yang disediakan atau yang diproduksi di tempat wisata.

Dalam pemasaran perlu adanya penyesuaian antara produk paiwisata dengan permintaan pasar wisata, hal ini disebut promosi wisata. Setelah tindakan promosi, maka hasil penyesuaian itu diciptakan menjadi suatu yang dapat mempengaruhi permintaan pasar wisata dengan cara menonjolkan keinginan pasar wisata, ini disebut publikasi wisata.


1). Promosi
Melakukan penyesuaian produk wisata dengan permintaan pasar wisata dapat dibedakan menjadi dua, secara langsung dan tidak langsung:
a.       Promosi secara langsung:
·         Pameran atau Peragaan (display), misalnya peragaan rumah adat, pergaan pakaian tradisional, benda-benda tradisional yang bernilai tinggi.
·         Mengadakan pagelaran mengenai produk wisata, atau menyediakan tempat pagelaran atau acara dari tempat wisata dengan mengundang sesuatu atau seseorang yang dianggap digemari pasar wisata.
·         Pemberian hadiah selama promosi,  seperti; diskon tiket masuk produk wisata, sticker produk, free atau diskon dari produk lain yang sekiranya diperlukan.
b.      Promosi secara tidak langsung:
·         Pemampangan info mengenai produk wisata di tempat yang sesuai pasar; seperti poster, spanduk, atau baliho.
·         Penyebaran informasi wisata, seperti brosur, booklet, pamplet, dsb
·         Mengunjungi perusahaan penyalur yang dapat membantu menginformasikan produk wisata, dengan mempersentasikan produk wisata kepada perusahaan penyalur.
 

2). Publikasi
Dalam mempublikasikan produk wisata, hal yang harus diperhatikan ialah bagaimana tindak promosi dapat sampai dan diterima langsung dengan baik kepada pasar. Cara mempublikasikan dapat dibedakan sesuai medianya:
a.       Media Cetak, seperti penyebaran dari tangan ke tangan, dan pemasangan atau penempelan; brosur, pamlet, booklet, ataupun poster dan baliho.
b.      Media Elektronik, melakukan info pomosi melalui radio, televisi, ataupun melalui akses internet; web site atau berbagai jejaring sosial.

Dari pembahasan mengenai me-manage kepariwisataan ini merupakan penjabaran dari teori-teori yang ada sehingga dapat dilakukan pe-manage-an kepariwisataa dengan dimulai dari perencanaan dan pengelolaan serta pemasaran dengan promosi dan publikasi.


3.3. Permintaan Pasar Wisata 
Dalam pengelolaan sampai pemasaran pariwisata, permintaan pasar juga merupakan hal penting yang perlu diperhatikan sebagaimana permintaan pasar sebagai faktor pengaruh tujuan dari tindak pengelolaan dan pemasaran pariwisata.
Permintaan pasar dapat dibedakan menjadi beberapa kelas dan beberapa bidang, seperti membedakan kelas dapat dibedakan sesuai geografi atau tempat;
·         permintaan pasar di desa (lokal), dari segi sifat  dapat dibagi lagi menjadi dua dan tegantung dengan jenis wisata, pada wisata alam yang mana kebanyakan justru alam itu milik mereka, maka akan bersifat hal yang biasa dengan mengunjungi wisata alam dan budaya, berbeda dangan wisata atraksi atau tempat rekreasi, ini akan bersifat keingintahuan dan hiburan.
·         permintaan pasar di kota, kebanyakan permintaan pasar di kota adalah bersifat hiburan dan ketenangan, karena faktor aktivitas kesibukan di kota.
·         permintaan pasar di luar negara, permintaan untuk yang ini lebih variatif dan perlu banyak hal yang dilakukan guna permintaan pasar di luar negara lebih banyak permintaan, seperti keamanan, pelayanan dan tujuan wisata yang berguna serta bernilai lebih untuk mereka karena faktor perbedaan budaya dan aturan.
Dari segi permintaan pasar wisata, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan guna bertujuan memuaskan permintaan pasar dalam berpariwisata:
·         Keamanan, maksud keamanan disini secara umum ialah tidak adanya ancaman bahaya apapun jika wisatawan berwisata ke tempat wisata, baik selama perjalanan maupun saat sampa di tempat wisata.
·         Transportasi dan pelayanannya, yang dimaksud ialah bagaimana wisatawan dengan mudah dan nyaman melakukan perjalanan dan sampai di tempat sesuai permintaan wisatawan, serta biaya yang sesuai dengan pelayanannya.
·         Pelayanan tempat wisata, sudah pasti pelayanan merupakan faktor terpenting kedua selain produk wisata itu sendiri, pelayanan yang baik dan  dibutuhkan yang dapat memuaskan permintaan pasar.
·         Penyediaan produk wisata, dalam penyediaan produk yang membuat wisatawan merasa senang dengan mengunjungi, melihat atau mendapatkan sesuatu dari tempat atau produk yang disediakan dalam berwisata.
 
dibuat oleh: Shely Rizkia. M 
Kepariwisataan 1 - 3sa02

Sumber info pdf :
Geografis-Permintaan-Pariwisata-ch-28.pdf
Modul_MP_Pariwisata_1.pdf
Perencanaan_dan_Pengelolaan_Pariwisata.pdf